THE WAY OF THE SHEPHERED
Prinsip Sang Gembala
Laporan Baca: Yosafat B
Dalam buku yang memiliki 116 halaman yang memuat tentang sebuah kisah
antara murid dan guru yang salang becakap-cakap di kemas dalam narasi yang
sangat sederhana, namun memberikan nilai yang mengesankan. Tidak hanya sekedar
cerpen yang berakhir mengharuhkan tapi ini merupan kisah yang akan membawah
kisah lainya untuk dapat memahami bagaimana seorang dan yang lain saling
memerlukan.
Di kekristenan sendiri istilah gembala dan domba bukanlah sesuatu yang
asing. Jika kita coba untuk menguraikan dari isi Alkitab maka kita akan
menemukan tokoh Daud dalam PL yang sangat familiar dengan Mazmur 23 tentang
bagaimana dia menempatkan Tuhan sebagai gembalanya melalui sebuah proses kehidupan
dimana Daud adalah seorang gembala juga. Dalam PB kita akan menemukan Yesus
sebagai pribadi yang menganalogikan
diriNya sebagai gembala dan Gereja sebagai dombaNya. Tapi pemahaman kita akan
domba hanya seputaran hewan yang taat sehingga dalam ketdak tahuan secara
lengkap tentang domba dan cara hidup domba maka ada banyak hal yang seolah olah
tersembunyi yang tidak dipahami secara baik. Buku ini memberikan sebuah
pencerahan sekalibus cara untuk melangkah dalam sebuah karya untuk menjadi
pemimpin yang terpelajar dari sebuah filosofi gembala dan kawanan dombanya.
“ supaya jadi pemimpin yang berhasil, kamu
harus berinteraksi dengan mereka seperti gembala dengan domba”
“yang lebih penting
lagi saya belajar bagaimana memimpin mereka sehingga mereka menurut”
Pembelajaran awal
dimana setiap orang atau khususnya pemimpin harus mengenal siapa saja yang di
pimpin ini bersifat wajib karna akan menentukan langkah-langkah seterusnya dari
sebuah proses kepemimpinan. Dengan konsep bahwa setiap orang yang kita pimpin
adalah harta untuk kemaksimalan mencapai tujuan tercapai. Orang-orang tersebut
bukan hanya sekedar manusia yang biasa, tetapi ada sebuah potensi besar dari
keberadaan mereka yang dipimpin. Dengan cara melibatkan orang yang kita pimpin
setiap hari.
SHAPE = Strenght,
Heart, Attitude, Personality, Experience
5 ( lima ) bagian
penting yang harus menjadi point penting untuk dapat kita lihat dari
orang-orang yang kita pimpin dan penilaian itu hanya dapat kita lihat ketika
kita dekat dengan yang kita pimpin
“ waktu kamu jadi pemimpin ada saatnya dimana
kamu harus menyakiti orang yang kamu pimpin. Akan ada teguran, evaluasi, dan
saat dimana kamu membiarkan mereka pergi. Kamu tidak ingin melakukannya, tapi
harus, karena kamu adalah gembala yang baik”
Keberhasilan tidak hanya dicapai dengan
hal-hal yang menyenangkan saja tetapi ada banayak hal yang berhubungan dengan
kehidupan secara nyata yaitu yang melibatkan kehidupan kita dengan kelemahan
dan kelebihan. Untuk itu dalam
mengarahkan sesuatu tentunya setiap hal yang sudah dikerjakan membutuhkan
penilaian dan evaluasi karna itulah sebagai bentuk penyeimbang dalam rangka
mencapai sesuatu. Pemimpin wajib memberi sebuah tanda kualitas kepada yang
dipimpinya untuk mengidentifikasi diri mereka terhadap pemimpinnya.
Meninggalkan tanda dalam bentuk nilai-nilai keteladanan yang dapat dilihat
orang-orang yang kita pimpin. Memimpin tidak hanya secara professional tetapi
juga personal.
Tidak gampang untuk
membuat orang tertanam karna secara natural manusia memiliki rasa inggin
mencoba sehingga dalam sebuah proses kepemimpinan ada kecenderungan menilai
hasil kerja serta bagian yang menguntungkan. Ini adalah masalah untuk itu
jangan biarkan masalah itu berkembang dengan memberikan rasa aman untuk setiap
masalah tersebut diselesaikan. Dengan menenangkan orang yang kita pimpin.
Dalam memahami
kepemimpinan melalui filosofi gembala dan domba, Tongkat merupakan hal yang
tidak boleh diabaikan dengan memahami bahwa fungsi tongkat sebagai lambing
tanggung jawab untuk mengarahkan orang-orang yang kita pimpin. Untuk membawa
setiap orang yang kita pimpin kepada sebuah tujuan yang baik. Dan semua gembala
pasti melakukannya dengan cara membawa domba kepada rumput yang hijau. Tentu
dengan cara menngarahkan bawahan dalam bentuk bujukan bukan paksaan. Mintalah
jangan memerintah. Selanjutnya memberikan arahan dengan berjalan didepan
bawahan dan sembari menunjukan jalan kepada mereka. Selanjutnya tongkat
berfungsi memberikan pertolongan jika setiap bawahan sudah mulai keluar dari
tujuan maka petinglah seorang pemimpin memberikan suatu pertolongan untuk
mengarakan bahkan membawa kepada tujuan yang semula. Selanjutnya sehebat apapun
pemimpin jika tidak dapat memberikan
semangat kepada bawahan tidak akan dapat maksimal jika tanpa memberikan sebuah
dorongan.
Tidak kalah penting
selaintongkat adalah gada yang fungsinya adalah untuk melindungi domba dari
predator. Yang artinya melindungi bawahan jika terjadi persoalan-persoalan yang
sedang dan akan terjadi. Dan melindungi dari dirinya sendiri gada yang di
maksudkan juga dalam bentuk disiplin. Yang dalam bentuk koreksi dan
mengevaluasi kerja bawahan secara berkala.
Yang terakhir
adalah :
Kepemimpinan adalah gaya hidup bukan tehnik yang
dimaksudkan adalah prinsip hidup yang di hidupi jauh lebih berharga dari pada
sekedar metode-metode yang di bangun karna berbicara tingkat keberhasilan
adalah bicara sebuah harga yang di bayar dalam melayani semua untuk kemuliaan
Tuhan yang paling esensi adalah memiliki hati gembala yang mau mengasihi dan
memimpin. Tuhan Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar