Rabu, 28 November 2018

ALLAH PEMELIHARA KEHIDUPAN - KHOTBAH

Allah Pemelihara Kehidupan

Teks : Keluaran 16:1-12
Keluaran 16:11-12 “Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan makan roti; maka kamu akan mengetahui , bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.”
Dari teks diatas dapat diketahui bahwa terdapat kisah dimana bangsa Israel yang tidak lama setelah berhasil keluar dari tanah Mesir, mereka bersungut-sungut kepada Harun dan Musa karena mereka mengalami kelaparan. Hal yang menarik yang dapat diketahui adalah ketika bangsa Israel ini membandingkan keadaan mereka yang masih berada di tanah Mesir dengan keadaan mereka di padang gurun. Mereka menuntut adanya daging dan roti bagi mereka untuk di makan seperti yang bangsa Israel dapatkan ketika masih di tanah Mesir.
Sebelum kisah ini pun, jika membaca Keluaran 15:22-27, kita dapat mengetahui kembali peristiwa bersungut-sungutnya bangsa Israel kepada Musa karena mereka tidak mendapat air yang bisa untuk di minum. Dan sekali lagi diceritakan kembali bagaimana Tuhan menunjukkan kuasanya kepada Musa dengan melemparkan kayu ke dalam air sehingga air yang tadinya pahit rasanya dapat diminum.
Dari dua kisah diatas, ada persamaan yang dapat kita ambil, yaitu bahwa Tuhan adalah sosok yang memelihara kehidupan. Ketika bangsa Israel haus, Allah memberikan mereka minum dan ketika mereka lapar, Allah memberikan mereka makanan. Meskipun Allah telah memenuhi kebutuhan makan dan minum mereka, hal yang sama yang dilakukan mereka terhadap pemimpin mereka adalah tetap bersungut-sungut dengan keadaan yang mereka tidak inginkan.
Kita dapat mengetahui bahwa Allah yang dalam keadaan tahu bahwa bangsa Israel selalu bersungut-sungut akan keadaan mereka selama di padang gurun, tetapi Allah tetap menunjukkan kasihnya yaitu dengan memelihara kehidupan mereka. Kasih Tuhan yang ditujukan kepada bangsa Israel adalah anugerah. Memang seperti itulah anugerah yang diberikan Tuhan jika kita melihat keadaan bangsa Israel yang selalu di pelihara oleh Tuhan, seperti tidak masuk di akal; bahwa, misalkan ada orang yang serba kekurangan dan tiba-tiba diberikan pertolongan oleh seseorang sehingga segala kebutuhannya terpenuhi tetapi orang yang di beri pertolongan itu tidak memberikan rasa bahkan ucapan terima kasih kepada orang yang menolong. Bahkan seterusnya meminta-minta kembali dengan mengeluh kepada orang yang menolong tetapi tetap diberikan pertolongan dari yang menolong. Bukankah seperti itu juga gambaran bangsa Israel kepada Tuhan ketika dipadang gurun mengalami lapar dan haus ?
Inilah yang membedakan Allah yang kita sebagai orang Kristen sembah dengan allah-allah lain dalam memelihara kehidupan. Berbeda dengan allah-allah lain yang jika kita memohon pemeliharaan, kita harus mengorbankan sesuatu untuk diberikan kepadanya dan itu menyulitkan kita. Allah yang kita sembah memelihara kehidupan kita bukan karena layak dipelihara tetapi karena kasih dan cinta-Nya yang besar kepada kita sehingga apa yang kita butuhkan selalu dicukupkan oleh Allah tanpa kita memberikan sesuatu balasan apapun kepada Allah, yang Allah mau dari kita adalah mendengarkan suara TUHAN dan melakukan apa yang benar di mata-Nya (Kel 15:26).
Aplikasi :
Hendaknya kita ketika mengalami keadaan-keadaan sulit dalam hidup, mau merendahkan hati kita untuk mendengarkan apa yang Tuhan mau nyatakan. Janganlah terlalu sulit dalam hidup ini untuk mengucap syukur buat apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Sadarilah Allah telah memelihara kehidupan kita, kiranya janganlah kita melupakan ribuan belas kasihan Tuhan dengan satu dua kekurangan sepele saja dalam hidup. Allah yang adalah pemelihara umat-Nya mengajarkan kita untuk dapat selalu mengucap syukur dalam segala hal meski hidup seperti di padang gurun.
Ayat Emas ;
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

(Kolose 3:17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar