YOSAFAT B
TUGAS UAS PASTORAL
PENDAHULUAN
Nah pada buku ini penulis menulis hal-hal
yang relevan yang ada pada buku ini.
1. Ingin menjadi pendeta yang terefektif
yang anda bisa bagi kemuliaan Allah.
2. Menyadari gairahmu untuk Allah semakin
tercekik oleh tuntutan-tuntutan pelayanan.
3. kewalahan dan lelah menggembalakan.
Batre rohani perlu sesuatu hal untuk permulaan.
4. telah kecewa dengan gereja dan
membutuhkan pengingat yang menyegarkan tentang keistimewaan seorang pendeta.
5. telah menjadi seidkit “jemu berbuat
baik” (Gal 6:9)
6. Membutuhkan beberapa dorongan dari
seorang yang pernah mengalami dan melakukan penggembalaan itu.
7. masih muda dan mengalami
situasi-situasi yang tidak dipersiapkan oleh seminari.
8. Pelayan di Gereja lokalmu sebagai
seorang awam dan menginginkan segala bantuan yang bisa di dapatkan.
9. bekerja untuk sebuah kelompok parachurch, tapi belum menemukan banyak
buku yang bisa membantu.
10. mengasihi pendeta anda dan ingin tahu
bagaimana Anda dapat mendukungnya secara lebih efektif.
11. sedang menyiapkan pelayanan dan ingin
memulai dengan kaki yang benar.
Allah ingin berjalan dengan lebih dekat
bersama-Mu dan mengalami segala yang Engkau siapkan untukku.
Bab
1
Hal
Pertama terlebih dahulu: Gairah untuk Allah.
Sebagai
seorang pengikut Kristus, kita harus dapat menyadari relasi kita/saya dengan
Yesus itu harus yang lebih prioritas dari segala hal yang ada dalam hidup ini.
Tidak ada pelayanan yang lebih penting dalam pelayanan pastoral selain
memelihara relasi yang segar, intim, bertumbuh, dan mendalam bersama Allah.
Menggembalakan
dengan gairah berarti kita/saya mengerjakan segala sesuatu yang bisa untuk
memelihara relasi yang intim dengan Allah. Ini adalah hal yang paling penting. Jangan
sampai kita menjadi orang yang suam-suam kuku, tidak panas atau tidak dingin.
Kalau seperti itu Tuhan akan memuntahkan kita dari mulut-Nya sprt yang tertulis
dalam kitab Wahyu (3:15-16).
Mungkin
kita melihat bahwa duduk dan diam di kaki Tuhan nampaknya tidak produktif dan
sepertinya mungkin hannya buang-buang waktu saja. Sebuah tantangan yang gembala
hadapi adalah menata tuntutan-tuntutan yang tiada akhir. Tugas seorang pendeta
tidak pernah selesai dan terus berlanjut hinga sampai Tuhan datang
menjemputnya.
Kita tidak boleh terlalu sibuk bekerja bagi
kerajaan Allah sampai membuat kita gagal untuk meluangkan waktu bersama sang
Raja.
Gairah
kita akan Allah itu di ibaratkan seperti sebuah tanaman. Tuhan adalah Pribadi
yang menyediakan matahari dan hujan untuk tanaman ini. Allah benar-benar setia
untuk menyediakan apa yang dibutuhkan bagi tanaman itu demi vitalitas dan
buahnya. Kita harus mengolah tanah, menanam bibit-bibitnya, dan menyiangi
tanaman itu. Dengan melakukan hal itu kita sedang memelihara dan menyayangi
jemaat itu.
Bahasa kasih rohani setiap
dirikita mungkin dapat ditentukan dari salah satu hal-hal berikut ini:
Stimulasi intelektual, alam, music, interaksi dengan orang lain, pelayanan,
menulis jurnal, karya seni. Mengembangkan gairah akan Allah melibatkan penemuan
Bahasa kasih rohanimu dengan berdoa dan berusaha dengan sengaja
mempraktikkannya menjadi ritme didalam kehidupanmu. Berusaha menjadi kreatif,
pakai variasi, dan peliharalah kesegaran dalam usaha pengejaranmu akan sebuah
relasi yang penuh gairah bersama Yesus. Musuh dari jiwamu akan melakukan segala
sesuatu yang ia bisa unuk mencegahmu mencari Allah. Ia (menunjuk kepada iblis)
tahu betapa pentingnya waktum bersama Allah itu.
Sunat secara fisik bukanlah
membuang kulit yang tidak baik, melainkan membuang kulit yang baik sebagai
sebuah ukuran kesehatan. Ketika batreai rohani saya/kita mulai lemah, orang-orang
(sahabat, teman) berfungsi untuk memberikan ‘lompatan awal’. Manfaat-manfaat
dari akuntabilitas kelompok yang terjalin dengan erat jauh lebih besar
dibandingkan dengan risiko-risikonya. Di Alkitab tertulis di 2 Timotius 2:22.
Perisai Doa adalah sebuah kelompok yang berkomitmen untuk
mendoakan anda dan pelayanan anda; doa mereka menciptakan sebuah perlindungan
rohani disekitar anda. Selalu terus dukung dalam Doa. Transparansi dengan
Allah adalah cara praktis lain untuk mengembangkan gairah besar akan dia.
Transparansi dengan Allah adalah ketika anda benar-benar jujur dengan Dia,
sekalipun kejujuran itu tidak terlalu saleh.
Seringkali melalui lembah
transparansi dengan Allah itulah, maka kita sampai pada pegunungan percaya dan
berserah. Gairah akan Allah melibatkan transparansi total dihadapan Tuhan, dan
kedudukan total ketika kehendak-Nya dan perasaan-perasaan kita bertentangan.
Yesus mengatakan untuk mengasihi sesame kita seperti mengasihi diri kita
sendiri, dan kadangkala mengasihi diri kita sendiri termasuk melakukan apapun
yang diperlukan untuk tetap sehat secara rohani, emosional, fisik, dan
psikologis (Markus 6:31).
Kita tidak dapat
membangkitkan gairah akan Allah ini dengan usaha-usaha jasmani atau dengan
upaya kita sendiri. Berdoa kepada Allah serta duduk diam dikaki-Nya adalah
usaha kita untuk meminta gairah yang dari-Nya. Saya harus melakukan bagian saya
tapi saya tidak dapat melakukan bagiannya Allah.
BAB 2
MEMULAI DI RUMAH: GAIRAH UNTUK KELUARGA
Allah menuntut para pendeta
untuk hidup benar dirumah sebelum memimpin orang-orang lain. Ia tidak
menginginkan orang-orang munafik di mimbar. Yesus pernah memberi teguran keras kepada
orang-orang Farisi, karena mereka mengatakan satu hal namun melakukan yang
lain. Sebab warisan terbesar yang akan diwariskan itu adalah keluarga kita.
Gairah terpenting itu adalah gairah bagi keluarga kita. Sebab tertulis dalam
Matius 22:36-39 perihal tentang mengasihi.
Bahkan kita yang nantinya
akan menjadi pendeta dan memiliki keluarga ingat banhwa kita jangan pernah
melupakan ulang tahun anak kita. Untuk merayakannya bersama dan prioritaskan
keluarga dullu baru jadwal khotbah dll.
Lebih
baik saya kehilangan pelayanan dan menjaga keluarga saya daripada menjaga
pelayanan dan kehilangan keluarga saya.
Sebagai orang tua yang baik
juga harus menjadi contoh bagi anak-anaknya dan memberi pelajaran-pelajaran
yang baik. Allah selalu memberikan anugrah dan kuasa untuk menjalani Panggilan
itu. Kita bisa memercayai Dia untuk memampukan kita melayani dalam kuasa Roh
Kudus.
Saran-saran Praktis yang dapat ditemukan
dalam buku ini adalah:
1. Andalah
Orangnya, jangan membandingkan dirimu dengan orang lain. Karena engkau
mampu untuk memimpin dirimu dan keluargamu dengan baik dan maksimal. Bangkit
dan tunjukkan, lakukan yang terbaik yang bisa kau lakukan dengan
pertolongan-Ku, dan Tuhan akan mengisi bagian yang kurang.
2.
Doa, sarana yang paling
penting dimana didalamnya dapat memengaruhi keluarga anda. Doa-doa orang
beriman sangat berkuasa dalam kehidupan keluarganya. Hidup bijaksana dengan
isterimu agar doa-doamu jangan terhalang (1 Petrus 3:7).
3.
Tekanan-tekanan pada Istri Anda.
Menyadari peran unik yang ia lakukan. Pelayanan menjadi hal
yang sangat menuntut bagi seorang istri pendeta. Cara terbaik untuk melakukan
hal ini adalah dengan menanyainya secara teratur tentang bagaimana ia
melakukannya dan apa yang ia butuhkan dari Anda.
4.
Berapa banyak yang anda bagikan? Hal-hal
yang telah kita lakukan kepada Isteri. Temukan apa kebutuhan isteri dan
berusaha memenuhi hal-hal tersebut baginya.
5.
Ilustrasi-ilustrasi khotbah.
6.
libatkan anak-anak anda.
7.
Jadwal, memiliki
fleksibilitas dalam mengatur waktu.
8.
Dengarkan Istri anda. Kita
sebagai pendeta harus mendengarkan pendapat isteri kita karena bisa saja
menlalui istri kita Roh kudus dapat memberikan kekuatan.
9.
Kehidupan Normal. Mengenai
kehidupan ketika kita menjadi seorang pendeta atau menjadi anak pendeta
tersebut.
10.
Mengakui kesalahan
11.
Hari Libur. Mengambil
hari libur dan memberi waktu khusus untuk bersama dengan keluarga.
Pendeta-pendeta
bisa sering menerima pujian dan penguatan dalam pelayanan mereka. Tentusaja
mereka juga banyak menerima kritikan tapi harus memiliki focus penguatan. Menantian
Kristus untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan terdalam anda. Curahkan isi hatimu
kepada-Nya, dan berusaha untuk memperoleh identitasmu dihadapan-Nya. Diskusi
pergumulan-pergumulanmu kepada Istri mu sebagai teman hidupmu yang selalu ada
untukmu.
BAB
3
Takada
Kehormatan yang lebih Besar: Gairah untuk Gereja
Nilai dari sesuatu ditentukan dari beapa harganya dan berapa
lama ketahanannya. Contoh nya sebuah mobil Merchedes S Class lebih bernilai
daripada sebuh sepeda. Harganya lebih mahal dan tahan lebih lama. Gereja milik
Yesus Kristus seharga dengan nyawa Yesus, dan ia akan bertahan selamanya. Yesus
adalah kepala gereja yang mutlak. Gereja adalah harapan dunia, dan masa
depannya terletak di tangan pemimpinnya. Selain Allah hal yang paling terbesar
adalah relasi antar manusia itu sendiri.
Allah menggunakan perspektif kekal untuk memanggil kita
menjadi pendeta. Kehidupan dibumi ini adalah singkat dibandingkan dengan
kekekalan. Alkitab mengatakan kita hannyalah ‘uap’ (Yak 4:14). Menggembalakan
dengan gairah perlu merebut setiap hari demi kekekalan, dan profesi dimana anda
menjalankan semuanya dengan maksimal di setiap profesi-profesi.
Pendeta
dapat dengan mudah melupakan betapa terhormatnya menjadi seorang pendeta. Iblis
akan mengacaukan pikiran anda dan menaruh kebohongan-kebohongan dikepala anda
ketika mengalami kerepotan dalam pelayanan yang sangat tinggi. Chuck Swindoll
pernah berkata “hidup adalah 10% apa yang
terjadi pada dirimu dan 90% sikapmu terhadap apa yang terjadi padamu”.
Saran-saran
praktis
1.
mengambil keuntungan dari jadwal anda à anda dapat mengurus keluargamu sambal
berkunjung ke rumah sakit. Saya percaya setiap pendeta harus memperhatikan jam
kerjanya dan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap bagaimana menghabiskan
waktunya. Pada saat yang sama, jangan merasa bersalah karena kebebasan jadwal
yang Anda miliki. NIKMATILAH!.
2.
bekerja keras dan tidur dengan baik à kehidupan yang rusak dan dosa,akan
sangat membebani hati seorang pendeta. Apda saat yang sama, saya bisa
beristirahat karena mengetahui fakta bahwa hannya Allah yang bisa dengan pasti
mengubah hati seseorang. 1 Korintus 3:6-9.
3.
Bebaskan Jemaat untuk Melayanià ketika
jemaat melayani didalam wilayah karunia merea, mereka akan menjadi paling
dipuaskan dan berubah. Kalau misalkan seseorang tidak bersedia dan tidak
mempunyai karunia melayani dalam sebuah bidang pelayanan, maka hal ini mungkin
cara Allah mengindikasikan pelayanan tersebut harus segera berakhir.
4.
Nikmati “Fasilitas”-nya
à para pendeta perlu menyadari banyaknya fasilitas yang
mereka miliki. Keluargamu membutuhkan pekerjaan anda. Gerejamu membutuhkan
seorang pendeta yang senang menjadi pendeta mereka.
Contohnya; ketika mobil anda rusak,
bawalah ke mekanik yang bernyanyi di tim ibadah. Seringkali saya mendapati
mereka sangat bersukacita memberimu bantuan.
Bab
4
Cacat
Fatal dan Selimut Basah: Gairah untuk Kesucian
Meski
segalanya terlihat baik dirumah pendeta, namun ada bara api kecil membara
dipojok ruang tamu. Api ini tidak akan padam sepenuhnya. Ia akan selalu
membara. Setiap orang Kristen memounyai cacat fatal. Tentu saja setiap pendeta
juga demikian mempunyai cacat fatal. Cacat fatal anda bisa mendorongmu menuju
ketergantungan yang lebih besar lagi kepada Allah, atau bisa menyala tiba-tiba
dan menghancurkan kehidupanmu. Cacat fatal telah menjatuhkan banyak pendeta
baik.
Anda
tentu mendengar tentang UFO “unidentified
flying object” (benda terbang yang belum teridentifikasi). Penulis disini
mengacu pada UFF “unidentified fatal
flaws” (cacat fatal yang belum teridentifikasi). Kalau anda mampu mengenali
cacat fatal anda, bukan untuk menjadi buruk, melainkan untuk memastikan agar
hal tersebut tidak menghancurkan property yang berharga misalkan Pernikahanmu,
keluargamu, pelayananmu, atau ketiganya.
Cacat
fatal Daud
Rangkaian
imortalitas seksual dimulai dengan Daud yang berlanjut kepada keturunan
keluarganya. Anak Daud, Amnon, memperkosa adiknya (2 Sam 13:14). Dosa ini
menyebabkan Absallom membunuh Amnon saudaranya (2 Sam 13:29). Ditambah lagi,
Absalom berhubungan seks dengan gundik-gundik Daud di siang hari (2 Sam 16:22).
Efek domino it uterus berlanjut ketika anak Daud dan Betsyeba, “Salomo”, “mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum
bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya menarik hatinya dari Tuhan”.
Cacat fatal Daud menjadi cacat fatal anak-anaknya.
Cacat
Fatal Ayub
Reaksi Ayub terhadap kehilangannya sangat mengagumkan-“Jika
Allah hendak membunuhkiu, aku berserah saja” (Ayub 13:15 BIS). Intinya adalah
Ayub memiliki hati yang merendah dan mau diajar, ia benar-benar bertobat dari
cacat fatalnya. Apinya dipadamkan sebelum api itu merusak relasi Ayub dengan
Tuhan dan Tuhan bahkan membangun kembali rumahnya yang rusa. “Lalu Tuhan
memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabt-sahabatnya, dan
TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu”
(Ayub 42:10).
Kunci
pemulihan adalah pengakuan yang jujur tentang dosa dan pertobatan yang tulus
dari dosa.
Cacat
fatal Petrus
Cacat
fatalnya adalah implusif. Ia sering implusif dalam pernyataan-pernyataan dan
komitmen-komitmennya. Petrus berkata “aku bersedoa masuk penjara dan mati
bersama-sama dengan Engkau” (Lukas 22:33). Menit selanjutnya ia menyangkal
Yesus dengan berkata “Bukan, aku tidak kenal Dia!” (Lukas 22:57). Ia (Petrus)
mempunyai penyakit mudah mengatakan sesuatu yang nantinya akan disesali. Tapi
justru kelemahan inilah yang menajdi asset terbesar Petrus. Sikap implusifnya
ketika dikuasai oleh roh kudus menjadikan dia memiliki keberanian yang
berkobar-kobar.
Cacat
Fatal Timotius
Cacat fatalnya Timotius adalah takut. 2 Timotius 1:7. Paulus
sangat tegas dalam menginstruksikan Timotius tentang bagaimana memimpin dan
membuat keputusan hingga Timotius mengerti bagaimana memimpin dan membuat
keputusan hingga Timotius tidak dihalangi oleh ketakutannya.
Cacat
Fatal Paulus
Penderitaannya adalah “Duri” dalam “Daging”, atau bahkan
pencobaan seksual. Yang pasti kita tahu bahwa Paulus berdoa kepada Allah agar
segera menyingkirkan duri itu. Paulus dengan Transparan memberitahu kita, ia
bukan saja mengalami pergumulan-pergumulan eksternal, melainkan ia juga
memiliki cobaan internal pada nafsu imoralitas seksual. Dan yang terutama,
Iblis pasti mencobai kita dalam area seksual.
Cacat
Fatal Anda
Dosa seksual adalah salah
satu cacat fatal pendeta yang paling umum- dan mungkin bagi setiap pria.
1. Dosa Seksualà menjaga pikiran dan tubuh murni merupakan salah satu
tantangan terbesar dalam zaman ini. Kita dapat dengan mudah terpikat pada
jebakan dengan memercayai bahwa jika seorang wanita menginginkan kita secara
seksual itu artinya kita berharga.
2. Kesombongan à Ego dan kesombongan sebagai pencobaan terbesar dalam
pelayananmu.
3. Amarah à Misteri dari amarah adalah bisa menjadi
baik atau buruk. Banyak Pria yang telah mencapai prestasi yang tinggi karena
amarah. Amarah yang benar dapat menjadi emosi yang terpenting yang membuat kita
mengerjakan sesuatu.
4. Kontrol à kecenderungan untuk mengontrol jemaat,
program-program, atau gereja. Penggembalaan yang efektif termasuk mencari
Allah, mengasihi jemaat, mengkotbahkan firman, memimpin didalam kuasa Roh
Kudus, dan menyerahkan hasilnya keapda Allah!
5. Menyenangkan Jemaat à Anda berusaha untuk menjaga agar semua orang bahagia.
6. Kekecewaaan Terhadap Allah à selalu kembali kepada kedaulatan Allah pilihlah untuk
menjadi tenang dalam kedaulatan-Nya terhadap segala sesuatu.
7. Kemalasan à Anda harus menentukan aktivitas pelayanan yang penting atau
yang tidak terjadwal.
8. Uang à banyak pendeta yang dibayar dengan gaji
rendah dan bekerja berlebihan. Pendeta sangat rentan dalam hal ini.
9. Kecemburuan à kita harus menjadi setia dan taat kemana Allah telah
menempatkan kita, dan menyadari Allahlah yang memberikan peningkatan tersebut.
Cacat
fatal kita dapat membakar habis rumah kita dan menarik orang-orang lain jatuh
bersamanya. Kenali suara Roh Kudus dengan baik, itulah yang dapat menolong anda
untuk bisa lepas dari cacat Fatal anda.
BAB
5
Sebuah
Jendela Terbuka dengan kasa Yang agus: Gairah untuk Firman dan Roh Kudus
Segala
sesuatu harus dilakukan dengan tepat dan teratur. Mungkin beberapa orang
Kristen memiliki jendela tanpa kasa kita bodoh jika berusaha melayani tanpa
kiasa Allah. Kuasa-Nya membuat rumah kita dipenuhi dengan angin segar.
Gairah
untuk Roh Kudus
Allah ingin kita menjalani hidup dan pelayanan kita dengan
bergantung pada kuasa-Nya, sehingga apa yang kita caapai dalam kehidupan kita
adalah bagian yang tak terpisahkan dari-Nya. Kita harus hidup dalam
kebergantungan total pada Allah, seringkali kita perlu dipatahkan dan
diperlemah. Untuk membuktikan bahwa kita bergantung keapda Allah.
Firman
dan Roh
Yesus adalah seorang Juru Selamat Firman dan Roh.
Firman tanpa Roh sama dengan “Kekeringan”
(Dry Up)
Roh tanpa Firman sama dengan “Meledak”
(Blow up)
Firman dengan Roh sama dengan “Bertumbuh”
(Grow up)
Firman
dan Roh adalah bagian terpenting dalam pertumbuhan rohani. Kita memerlukan
pelayanan-pelayanan yang menolong jemaat dan mengalami kuasa Roh Kudus yang
mengubahkan hidup.
Karakteristik
seorang Kristen Firman dan Roh (Word-and-Spirit
Christian)
1. Firman Allah adalah sumber kebenaran
dan panduan yang terutama bagi anda
2. Anda Terbuka terhadap mimpi-mimpi,
visi-visi dan nubuatan-nubuatan, dan anda mengevaluasi semua kata-kata itu
melalui Firman Allah yang tertulis didalam Alkitab.
3. Janganlah Anda cepat-cepat
menyingkirkan sesuatu hannya karena hal itu Nampak sedikit aneh, atau jangan
pula anda cepat-cepat mengadopsinya karena hal itu agak tidak baisa.
4. Anda percaya semua karunia Roh Kudus
berlaku hingga hari ini, tetapi Anda tidak menjadikan karunia Bahasa lidah
sebagai focus.
5. Anda terbuka terhadap “manifestasi”
Roh Allah, tetapi anda memandang pada buah jangka panjang untuk menentukan
apakah manifestasi itu berasal dari Allah atau bukan.
6. Anda meluangkan waktu untuk mendengar
“bunyi angin sepoi-sepoi basa” dari Tuhan (1 Raj 19:12) dalam doa.
Saran
Praktis
1. Sadarlah bahwa “diluar Yesus, kamu
tidak dapat berbuat apa-apa” Yohanes 15:5.
2. Mintalah Allah untuk memenuhi anda
dengan Roh-Nya
3. Belajar dari keangunan-kebangunan
rohani besar dimasa lalu.
4. Pandanglah setiap kebutuhan sebagai
kesempatan bagi Allah untuk memanifestasikan kehaditat-Nya.
5. Sadarlah hal itu kadangkala bisa
berantakan.
6. Kejarlah karunia bernubuat.
7. bersedialah untuk melangkah keluar
dari perahu, sekalipun anda tidak merasa yakin untuk melakukannya.
8. Nantikanlah “Ishak” dari Roh.
9. bacalah buku-buku dan hadirilah
konferensi-konferensi Dari dua sudut pandang.
10. milikilah orang-orang lain berdoa
untukmu dan “atas” dirimu.
11. Tetaplah kembali kepada Firman Allah
Mari
kita menjadi pemimpin-pemimpin yang mengusahakan Firman dan Roh. Mari kita
menjadi pemimpin-pemimpin yang menggembalakan gereja-gereja Firman dan Roh
dengan hati-hati. Mari kita menjaga kasa-kasa kita dalam keadaan yang baik
sambil membuka jendela untuk kehadiran Allah yang menyegarkan.
BAB
6
Rangkullah
Kelemahan Anda: Gairah untuk Kerendahan Hati
1
Petrus 5:5-6 sangat jelas bahwa Allah sangat menentang orang-orang yang
congkak, tapi mengasihani orang yang rendah hati. Kerendahan hati adalah kunci
yang membuka dan mencurahkan anugrah Allah atas kehidupan kita! Anugrah adalah
pelimpahan dari Allah yang supranatural untuk segala sesuatu yang saya
perlukan. Gairah merupakan kualitas yang paling penting untuk dimiliki seorang
pendeta.
Mengapa kerendahan hati sangat penting?
1. Kerendahan hati memperlancar anugrah
Allah yang sangat dibutuhkan atas kehidupan dan pelayanan kita.
2. karena kerendahan hati mengusir
kecongkakan dan “kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului
kejatuhan”.
3. Karena kerendahan hati akan
menimbulkan perasaan sayang dari jemaat kepada sang pendeta. Kerendahan hati
membuat orang-orang tertarik kepada kita.
4. Pendeta yang rendah hati akan
menciptakan atmosfer kemurnian dalam jemaat.
Unsur
Kerendahan Hati:
A. Sang pengubah hidup sejati
Unsur lain dari kerendahan hati yang
biblikal adalah keyakinan bahwa hanya
Allah yang secara pasti mampu mengubah
suatu kehidupan, kerendahan hati
menyadari ia bisa dipakai oleh Allah,
namun pada sisi yang lain hanya Allah
yang secara pasti bisa mengubah seseorang
dari dalam ke luar.
B. Hati yang mau diajar
Hati yang mau diajar adalah unsur penting
lainnya dari kerendahan hati, hati
yang mau diajar adalah sebuah kualitas
yang dicari dalam setiap pemimpin,
hati yang mau diajar berasal dari
kelaparan untuk bertumbuh.
C. Pandangan Allah yang akurat
Dibandingkan dengan kebesaran Allah, kita
ini tidak lain hanya seekor
belalang. Allah bisa saja meniup kita dan
mengakhiri pelayanan kita, apalagi
untuk mengakhiri hidup kita.
D. Pandangan yang akurat tentang diri
sendiri
Menyadari bahwa saya tidak bisa melakukan
apapun tanpa Tuhan (Yoh 15:5)
dan memandang kepada Yesus serta
mendapatkan kebergargaan diri dan
kepercayaan diri saya dari Dia yang
tinggal dalam diri saya.
E. Merangkul kelemahan anda karena kuasa
supranatural Allah dijadikan
sempurna di dalam kelemahan manusia ,
jika anda ingin merangkul
kelemahan anda dan melalui kelemahan anda
beralih kepada Allah , maka
anda bisa mengalami kuasa-Nya di dalam
cara-cara yang belum pernah anda
impikan sebelumnya.
BAB 7
Memakai Topi yang Tepat: Gairah untuk Identitas
Dalam berbagai
cara, ego kita seperti seekor kuda yang kuat ketika dijinakkan, hal itu bisa
melakukan banyak hal yang baik, tetapi ketika diizinkan untuk berlari dengan
liar, hal itu bisa membuat banyak kerusakan. Seseorang harus mengekang, me-
masang sadel, dan mengendarai kuda ini untuk menyakinkannya dijinakkan un tuk
dipakai dengan baik. Roh Kudus adalah satu Pribadi terbaik untuk tugas ini.
Allah ingin Anda terbebas-menjadi dirimu sendiri, untuk melepaskan topi
pendetamu, dan untuk mengalami sukacita terlepas dari seberapa cepat gereja
Anda bertumbuh (atau tidak bertumbuh). Dia ingin Anda merasa aman dengan dirimu
yang sebenarnya, baik ketika orang menyukaimu atau ketika mereka mengkritikmu.
Dia rindu untuk membebaskan Anda dari ketakutan manusia. Ia ingin Anda berhenti
berlari dalam pacuan penampilan dan mulai berjalan dalam anugerah-Nya dan
bersandar di dalam kasih-Nya.
Seiring dengan
kebenaran Firman Allah yang perlahan-lahan bergerak pala menuju hati saya, saya
menganalisa motif-motif saya untuk melayani lah. Saya harus mengakui, pelayanan
saya lebih karena tentang saya tentang Allah. Untuk satu musim, saya berhenti
melayani dan hanya kaki-Nya. Sambil duduk di kaki Yesus, saya menerima
kasih-Nya untuk saya Saya mulai menerima penilaian-Nya terhadap identitas saya
yang sebenarnya dan di sanalah saya menemukan identitas saya sesungguhnya
adalah tentang apa yang Dia telah perbuat untuk saya dan bukan karena apa yang
telah saya perbuat untuk-Nya.
Salah satu alasan penulis menulis tentang identitas
seorang pendeta adalah karena pengalaman dari penulis tersebut, penulis tahu
apa rasanya seperti berlari di pacuan penampin. Penulis mengerti bagaimana
anugrah Allah yang membebaskan itu bisa menyingkirkan seorang dari pacuan ini.
Penulis juga pernah mengalami kebingungan yang disebabkan karena penulis keluar
dari gereja dan tidak dikenali oleh siapapun kemanapun penulis pergi. Namun
penulis juga mengetahui sukacita yang disebabkan karena menyandarkan identitas
penulis di dalam kristus.
Ketika seseorang
hidup dengan rumah yang terbalik, ia merasakan tekanan terus-menerus dari ujung
rumah itu dengan berbagai cara. Entah apakah ia men- jalani sebuah hidup
legalis yang didasarkan pada ketakutan, atau ia benar-benar menghentikan
kehidupan Kristen sama sekali, dengan menyimpulkan, "Ini tidak
berhasil." Alan berkata, "Berusaha lebih keras tidak akan menjadi
rencana Kraft pertumbuhan rohani dari Allah bagi kita. Allah telah memberikan
kita sebuah Jalan setapak yang benar-benar berbeda menuju kehidupan yang Dia
ingin untuk kita alami.
Bob Sorge
mengatakan, "Ketika saya dipelihara oleh pujian-pujian dari ma. nusia,
sesungguhnya hal itu adalah pemberhalaan. Ini pemberhalaan karena saya sedang
menemukan kehidupan dan nafkah di dalam sesuatu yang bukan dari Yesus.
Disemangati oleh penghargaan dari manusia berarti menemukan pemenubran di dalam
sesuatu yang Yesus pandang keji."Perangkap lainnya adalah pacuan
penampilan, yang sudah kita definisikan sebelumnya dengan pengertian bekerja
keras untuk tampil meraih penerimaan dari orang-orang lain atau merasa puas
terhadap diri Orang ini terus sendiri. menerus butuh untuk mencapai hal yang
lebih lagi supaya bisa merasa damai.
Berdoalah agar
kiranya Allah menyatakan kepada Anda mengenai yang mana yang Dia ingin untuk
Anda praktikkan. Saya yakin Allah ingin meneguhkan kita lebih dari kita
mengambil waktu untuk mendengarkan dan menerima. Saya justru akan menegaskan
kembali kepada mereka kasih saya, yang didasarkan semata-mata karena diri
mereka apa adanya sebagai anak-anak saya. Saya akan memberitahu mereka betapa
saya bangga terhadap mereka. Saya akan memikirkan kualitas-kualitas karakter
yang bisa saya teguhkan di dalam mereka.
Lebih jauh lagi,
kita juga secara mendalam telah menggali tambang keselamatan kita dan menggali
beberapa permata kebenaran yang indah. Beberapa orang mungkin berkata,
"Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan." Meski demikian, saya
berkata, "Ini benar-benar bagus Izinkanlah kebenaran mengenai siapa Anda
di dalam Kristus menjadi pengalamanmu yang menggembirakan. "Kebenaran itu
akan memerdekakan kamu" (Yoh. 8:32)!
BAB
8
Maka
Berfirmanlah Tuhan: Gairah untuk Bertobat
Jika khotbahnya buruk, tidak peduli
betapa baiknya pelayanan yang lain, orang-orang tidak akan mau datang. Oleh
karena itu, dalam bab ini saya ingin menantang Anda berkaitan dengan pentingnya
berkhotbah, menginformasikan Anda mengenai makna berkhotbah mendorong Anda
dengan kehormatan dari berkhotbah, dan menolong Anda untuk berkhotbah lebih
efektif lagi.
Memberitakan
Injil bukan hanya sebuah prioritas bagi Yesus, tetapi juga Dia menurunkan
prioritas ini kepada para murid-Nya. Yesus memerintahkan para murid-Nya dalam
Mat 10:7, "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat."
Pada Mrk. 16 kita belajar, "Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kese belas
orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan
kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang- orang
yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk"
(Ay 14-15).
Definisi Khotbah
Karena kita sudah membahas mengenai perlunya berkhotbah, mari kita
mendefinisikan istilah kita: Berkhotbah adalah "Firman Allah disampaikan ke pada umat melalui sebuah bejana yang cacat.
"Terhiburlah di dalam kebenaran bahwa Allah memakai bejana-bejana yang cacat-
Anda dan saya sangat memenuhi syarat. Pertama, khotbah meliputi Firman Allah.
Aspek yang paling penting dari berkhotbah adalah isinya, dan isinya haruslah
Firman Allah. Berkhotbah tidak- lah biblikal jika itu sekedar kata-kata
motivasi yang dipenuhi dengan pikiran- pikiran dan ide-ide saya.
Kita harus
"memberitakan firman" (2Tim.4:2). Sung- guh sebuah keharusan bahwa
khotbah kita didasarkan pada Alkitab, akurat secara kontekstual, dan sehat
secara exegetical. Yang kedua, Firman Allah diberikan kepada orang-orang. Tanpa
orang- mendengarkan, khotbah hanya sekedar latihan. Selain benar dalam hal
teksnya, khotbah kita harus berelasi dengan kehidupan orang-orang. Saya
mendengar seorang pengkhotbah pernah berkata, "Bawalah kue-kue itu turun
ke rak yang paling rendah, sehingga semua orang bisa memakannya." Yang
ketiga, khotbah disampaikan melalui Anda dan saya, bejana-bejana yang sangat
cacat. Terlepas dari ketidaksempurnaan kita, Allah memakai kita untuk
menyampaikan firman-Nya kepada orang-orang lain. Firman itu sendiri tidak
bercacat dan murni, dan sekalipun bejananya tidak murni, firman itu.
Lagipula,
sekarnag abad dua puluh satu dan orang-orang tidak ingin “dikhotbahi.” Banyak
orang dibelokkan oleh khotbah, dan kita tidak akan mampu mencegah hal itu
terjadi. Berkhotbah itu tidak untuk diabaikan! Meski dunia kita berubah dengan
sangat cepat, orang-orang pada dasarnya tetap sama: orang-orang berdosa
membutuhkan Yesus dan orang-orang kudus membutuhkan pemuridan.
Keduanya bisa
dicapai melalui khotbah Firman Allah. Seperti yang bisa kita lihat dari survei
yang sangat jelas ini, dari Perjanjian Lama hingga kini, berkhotbah selalu
menjadi sebuah bagian yang vital dari pelayanan kerajaan Allah. Samapi Kristus
kembali, tidak ada alasan mengapa berkhotbah harus dihentikan. Terlepas dari
budaya, tren masa kini, atau periode zaman, orang-orang sangat membutuhkan
Firman Allah, dan berkhotbah merupakan satu cara ilahi untuk membawa firman itu
kepada mereka.
Khotbah yang
bergairah berasal dari mulut seorang pendeta dengan gairah akan Allah, gairah akan
firman, gairah akan umat Allah, gairah untuk kerendahan hati, dan gairah akan
Roh Khotbah yang bergairah mengasihi Firman Allah, mengasihi orang-orang, dan
ingin menghubungkan orang-orang dengan firman melalui Roh Kudus. Seorang
pengkhotbah yang bergairah adalah seseorang yang mengagumi Allah, dipenuhi oleh
Firman, dimotivasi oleh orang-orang, dan yang paling pen- ting, diurapi Roh!
Sekarang Pendeta, berkhotbahlah dengan gairah demi kemuliaan Allah.
Bab
9
Bukan
sebuah Pemanasan Khotbah: Gairah untuk menyembah
Pujian dan
penyembahan merupakan salah satu aktivitas yang paling penuh kuasa yang bisa
diikuti oleh tubuh Kristus. Kita diciptakan untuk menyembah, dan ketika kita
menyembah, kita memenuhi salah satu dari panggilan kekal kita. Meski demikian, kalangan
evangelikal lebih meninggikan khotbah, yang me- mang merupakan sebuah unsur
indah dan dibutuhkan di dalam pelayanan, se- hingga penyembahan jadi diturunkan
ke tempat kedua. A.W. Tozer benar ketika bertahun-tahun yang lalu ia berkata,
"Penyembahan adalah permata yang hilang dalam evangelikalisme modern. Kita
terorganisir; kita bekerja; kita memiliki agenda-agenda kegiatan. Kita hampir
memiliki semua tetapi ada satu hal yang tidak dimiliki oleh gereja-gereja,
bahkan gereja-gereja Injili sekalipun: yaitu kemampuan untuk menyembah. Kita
tidak mengolah seni penyembahan. Kabar baiknya adalah banyak orang yang
menemukan kembali permata yang hilang ini. Mereka menggali ke dalam Alkitab dan
bu anva modem, Allah layak disembah
Manfaat penyembahan adalah efek penuh kuasa yang dimilikinya
terhadap iblis. Alkitab mengatakan dengan jelas “perjuangan
kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah,
melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat diudara” (ef. 6:12). Penyembahan merupa kan salah satu senjata paling kuat dalam
peperangan rohani yang terjadi terus-menerus.
Penyembahan,
seperti berkhotbah, selalu bisa diperbarui. Berapapun ba. nyaknya kebaktian
yang pernah kita pimpin sebagai seorang pendeta, kita hanus tetap rendah hati,
bersedia diajar, dan terbuka terhadap saran-saran. Kita hans dengan rajin
menyelidiki cara-cara agar kita bisa meningkatkan pengalaman penyembahan bagi
jemaat kita. Saya akan menawarkan saran-saran untuk menangani keterlibatan
personal kita, rencana penggembalaan, dan kreativitas yang dipenuhi doa untuk
kita. Seperti yang sudah dinyatakan pada bab bab sebelumnya, berdoalah ketika
Anda membaca saran-saran ini, mintalah Allah untuk menyatakan saran-saran manakah
yang cocok untuk Anda.
Ketika kita bertumbuh di dalam pemahaman tentang
penyembahan maka yang harus kita lakukan ialah berpartisipasi di dalam
penyembahan, karena masa depan yang sempurna dan mulia yaitu sorga hanya dapat
diraih dengan mendekatkan diri kepada Allah.
Bab 10
Mengalami Allah dalam Cara-cara yang
nyata: Gairah untuk bangunan-bangunan kampanya besar.
Anda tidak bisa
melakukan pelayanan gereja dengan efektif tanpa fasilitas- fasilitas yang baik,
dan Anda tidak bisa memiliki fasilitas-fasilitas yang baik tanpa uang. Baik
bangunan maupun uang adalah kesempatan yang luar biasa untuk mengalami Allah
dalam cara yang nyata.
Ketika melihat kembali ke belakang,
jelaslah bahwa Allah memakai semua kekecewaan dan kemunduran-kemunduran untuk
mendewasakan kami sebagai sebuah gereja. Dalam beberapa hal, kami seperti
bangsa Israel di padang gurun, menyembah dalam tabernakel, dan mengikut Tuhan
menuju "Tanah Perjanjian."
Sekalipun kadangkala rasanya
seperti benar-benar di padang gurun, setiap lang kah meningkatkan iman kami dan
sumbangan finansial kami. Jangan pernah menganggap remeh bagaimana Allah bisa
memakai peperangan-peperangan kecil untuk mempersiapkan Anda menyeberang Sungai
Yordan.
Doa sangat
penting dalam setiap kehidupan dan pelayanan. Doa esensial dalam menggembalakan
dengan gairah. Doa adalah tempat dimana kita tinggal dalam persekutuan konstan
dengan Allah, dan karena itu kita mampu mende- ngar dari Tuhan dan menuruti
pimpinan-Nya. Doa adalah bagaimana kita mem perlihatkan kepada Allah bahwa kita
bergantung pada-Nya. Dan doa adalah kerekanan yang misterius antara Allah dan
kita, dimana Allah menggenapi ke hendak-Nya melalui syafaat dan ketaatan kita.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu" (Mat. 7:7).
Doa adalah sarana
yang melaluinya kita bertanya kepada Allah untuk pela- yanan kita. Saya sangat
terkesan dengan bagaimana Raja Daud seringkali "ber- tanya kepada
Tuhan" am. 5:19) sebelum berperang. Kadangkala Allah akan memberinya lampu
hijau untuk menyerang.
Pada waktu yang
lain, Allah mem beri ia lampu merah dan menahannya agar tidak menyerang. Di
waktu yang berbeda, Allah memberi Daud lampu kuning dan memerintahkannya untuk
me nyerang "tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang
mereka" (2Sam 5:23). ita bisa belajar dari teladan Daud bahwa kita harus
mencari Tuhan untuk segala hal dalam pelayanan, karena strategi-Nya untuk
menang akan berbeda di setiap peperangan. Jika Allah mengizinkan sebuah formula
untuk menjadi rahasia kemenangan, kita kemungkinan besar akan mengandalkan
formula itu daripada mengandalkan Allah.
Minggu Komitmen dan
Persembahan Sulung
Anda melakukan
komitmen mereka di hadapan seluruh jemaat, ini sangat bermanfaat, karena
mengikuti teladan dari 1 Taw. 28-29. Anda perlu memper. siapkan mereka untuk
Minggu komitmen ini melalui brosur, khotbah, kesaksi. an-kesaksian, dan
bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Ini seharusnya menjadi waktu yang dipenuhi
dengan doa dan hal yang menggembirakan di dalam ke hidupan gerejamu.
Menurut pengalaman penulis, memanfaatkan fasilitas-fasilitas
sewaan selama bertahun-tahun, menjadi bagian dari empat kampanye besar.
Bangunan-bangunan dan kampanya-kampanye besar harus dibasuh di dalam doa. Jika
kita membasuh fasilitas dan kebutuhan uang kita di dalam doa, kita seperti
menciptakan “ismael-ismael” daripada “ishak-ishak” (lihat kejadian
16). Ismael-ismael adalah hasil-hasil yang diperoleh dari perbuatan daging kita
daripada Roh Allah.
Bab 11
Jangan Menyerah: Gairah Untuk ketekunan dan Tetap bertahan.
Firman Allah
Seringkali membahas kebutuhan untuk dan nilai dari ketekun an. Setiap pengikut
perlu bertekun dalam perjalanannya dengan Allah jika ia ingin menjadi dewasa
dan menghasilkan buah. Kita menghadapi peperangan setiap hari dengan dunia ini,
kedagingan, dan Iblis. Dunia membenci Yesus (Yoh. 15:18-19); roh kita memang
penurut, tetapi daging kita lemah (Mat. 26:41); dan Iblis "berjalan
keliling sama seperti singa yang mengaum aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya" (1Ptr. 5:8).
Meski demikian,
Yesus sudah memenangkan peperangan itu, dan melalui kuasa Roh Kudus, kita bisa
mengalami kemenangan-kemenangan di dalam peperangan itu Mengalami kemenangan
ini membutuhkan iman, ketaatan, dan khususnya ketekunan. Paulus mengajarkan
Timotius untuk "Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar" Tim
6:12). Iman memang adalah sebuah pertandingan, dan sebuah pertandingan
membutuhkan waktu dan energi.
Sebuah
pertandingan membutuhkan kekuatan, strategi, dan ketabahan. Perjalanan iman dan
pelayanan kita membutuhkan kekuatan dari Roh Kudus, strategi dari Firman, dan
ketekunan di sepanjang jalan.
Pendeta
atau hamba Tuhan yang tangguh hanya dibentuk melalui pencobaa-pencobaan yang
berapi.
5 Manfaat tetap
bertahan:
A. Kepercayaan Jemaat.
Semakin
lama seorang pendeta melayani, dengan berasumsi bahwa ia memiliki karakter yang
baik dan terhormat serta layak dipercaya, jemaat akan semakin mempercayainya.
Kepercayaan yang diraih bisa digunakan untuk kepemimpinan yang efektif.
B. Kedalaman Relasi.
Relasi-relasi
membutuhkan waktu, energi dan pengalaman bersama. Kita tidak bisa mengembangkan
relasi-relasi yang dalam hanya dengan semalam. Karena menggembalakan terutama
adalah relasi, maka kefektifan seorang pendeta seiring dengan relasi yang ia
kembangkan berulang kali.
C. Pengaruh komunitas.
Seperti
halnya kepercayaan dengan orang banyak (jemaat), hal ini memerlukan waktu yang
cukup panjang. Dan jika mampu bertahan dalam situasi berat sekalipun maka
kepercayaanlah yang akan kita peroleh.
D. Membangun sebuah tim impian.
Karena
kerja sama dan kesehatianlah hal ini dapat tercapai. Hal ini dapat diperoleh
juga jika orang-orang yang terlibat didalamnya tidak mudah menyerah akan sebuah
tantangan dan masalah.
E. Kedalaman Personal
Manfaat kelima
dan yang terakhir karena bertahan lama dalam satu ge- reja adalah manfaat yang
sangat personal: tantangan untuk lebih mendalam pada perkembangan diri Anda
sendiri. Terus terang, saya senang dengan aspek bertahan lama dalam satu gereja
ini. Anda tidak bisa menjadi seorang pendeta yang efektif jika Anda tetap
dangkal.
Anda harus
bersedia untuk menjadi lebih mendalam pada karakter Anda, karena seringkali
karakter Anda-lah yang akan disorot. Anda tidak bisa menyembunyikan dosa-dosa
dan kesalahan-kesalahan Anda terlalu lama. Oleh karena itu, pilihannya adalah
apakah Anda melarikan diri dari sorotan ini atau Anda menghadapinya dan
mengizinkan Allah memurni kan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar