Rabu, 28 November 2018

Khotbah - Tuhan Mengerti Masalahmu

Tuhan Mengerti Masalahmu
Teks: 1 Samuel 2:1-10

1 Samuel 2:1: Hatiku bersukaria karena TUHAN tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku (Hana) bersukacita karena pertolongan-Mu.

            Adanya ungkapan yang sama dibagian awal dan akhir kitab, sudah umum dalam literature Ibrani. Beberapa frasa atau doa dalam pujian Hana ini diulang dalam doa Daud pada akhir kitab Samuel (2 Sam 22). Sebagai contoh, “gunung batu: (1Sam 2:2, 2Sam 22:2-3), “dunia orang mati” (1Sam 2:6; 2 Sam 22:6), “Ia mengguntur dilangit” (1 Sam2:10; 2 Sam 22:14), “Raja yang diangkatnya” (1Sam 2:10; 2Sam 22:51). Sejumlah ahli (menurut sumber yang saya baca) yakin bahwa beberapa bagian dari doa-doa ini diambil dari doa-doa yang lebih tua yang dipakai untuk mengucap syukur setelah mendapat pertolongan Allah. Doa ini mengagunggkan kekuasaan Allah yang telah mengubah kehidupan manusia dari keadaan buruk menjadi baik. Dengan demikian, mereka yang hidup menderita dapat tertolong. Sebagai contoh, orang yang lapar diberi makanan, perempuan yang mandul diberi tujuh anak.
            Di 1 Samuel 1:1 dikisahkan seorang perempuan yang bernama Hana, isteri Elkana. Ia adalahh seorang perempuan yang mandul 1 Sam 1:5 “… Sebab TUHAN telah menutup kandungannya (Hana)”. Artinya bahwa, Hana tidak mungkin dapat mempunyai anak, karena kandungannya telah tertutup. Pada saat itu (menurut sumber buku yang saya baca) seorang perempuan yang tidak memiliki anak adalah aib bagi perempuan, karena tidak memiliki anak berarti tidak diberkati TUHAN. Itulah sebabnya Hana mengalami pergumulan yang sangat berat. Hampir setiap hari ia menerima cibiran, ejekan, bahkan hinaan karena ia tidak bisa memiliki keturunan. Apalagi yang mengejek nya adalah ‘madu’ nya yaitu Penina (1 Samuel 1:6).
            Bisa dibayangkan betapa sakit dan betapa hancurnya hati Hana. Apakah Tuhan tahu apa yang Hana alami? Tuhan tahu apa yang di alami oleh Hana, akan tetapi Tuhan melihat kesungguhan hati Hana apakah ia hamba yang setia. Walaupun demikian Hana tidak mudah menyerah begitu saja. Ia tekun untuk mencari Tuhan serta mencurahkan isi hati dan kesedihannya itu kepada Tuhan (1 Samuel 1:10-12; 2:1-10.
Dan akhirnya jeritan hati Hana itu menggerakkan hati Tuhan. Hana memperoleh jawaban doa; Tuhan menjamah kandungannya hingga ia dapat mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Bahkan anaknya bukanlah sembarang anak, anak itu adalah seorang nabi Allah di jaman raja Saul dan Daud, dialah nabi Samuel yang lahir dari rahimnya.
            Mungkin apa yang terjadi dalam diri Hana juga sedang kita alami saat ini: pergumulan yang sangat berat seperti 'langit yang tertutup oleh awan tebal'. Kita berdoa dan melakukan berbagai cara yang sudah ditempuh, tapi seolah-olah 'mendung itu tetap kelabu' (jawaban itu belum kunjung ada), dan akhirnya kita pun putus asa. Dalam kondisi terpuruk seperti ini yang kita butuhkan adalah perubahan dalam hidup kita.
Suatu ketika Hana bernazar kepada Tuhan, dan ia berjanji apabila Tuhan menjawab doanya dan memberikan seorang anak baginya, ia akan menyerahkan anak itu kepada Tuhan. Orang yang bernazar kepada Tuhan pasti harus ditepati dan tentunya anak yang di nazarkan oleh orang tuanya itu harus digenapi, tidak ada Nazar atau janji yang tidak ditepati. Lalu Hana menepati janji itu, padahal anak itu sangat berharga dalam hidup Hana, tapi ia rela menyerahkan anak itu kepada Tuhan.
Ketika anak yang dilahirkan oleh Hana (Samuel) sudah mulai bertumbuh besar, Samuel menjadi anak kesukaan dihadapan TUHAN dan dihadapan manusia. Hingga Akhirnya Tuhan memilih Samuel untuk menjadi nabi atas bangsa Israel.
Ketika kita menyerahkan pergumulan doa kita kepada Tuhan, mungkin kita merasa Tuhan engkau dimana, sampai-sampai Engkau tidak mengerti apa yang ku alami! Tuhan engkau dimana sampai-sampai aku harus mengalami kegagalan ini! Salah jika anda berfikir seperti itu. Justru Tuhan mengerti setiap permasalahan dan pergumulanmu tapi Tuhan mau melihat apakah engkau mau bergantung kepada TUHAN? Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang rapuh yang sebentar kelihatan lalu lenyap, kita sangat perlu untuk bergantung kepada Allah. Seperti layaknya Hana yang selalu bergantung kepada Tuhan. Walau kita tahu bahwa Hana telah divonis rahimnya tertutup artinya mandul, tdk dapat mempunyai keturunan, ditambah lagi ia selalu mendapat cacian. Semuanya itu Hana tidak pernah mengeluh kepada Tuhan, malahan justru ia hannya bergantung kepada Tuhan, berdoa dengan kesungguhan hati.
Seseorang tentunya akan menjadi spesial ketika ia bertindak lebih baik dari kecenderungan rata-rata orang. Rata-rata orang, bila ditempatkan dalam posisi Hana, akan melihat peristiwa ini sebagai pembenaran bahwa Allah adalah Tuhannya Hana. Hana layak menyandang status spesial karena tindakannya yang sama sekali tidak membalaskan sakit hatinya seperti yang telah dilakukan Penina.
Allah berkarya dalam hidup anak-anak-Nya, bukan karena keperkasaan atau kepintaran mereka. Justru malah sebaliknya, yang rendah dimata dunia akan diberin-Nya kuasa untuk menegakkan Kerajaan-Nya yang bukan berasal dari dunia ini, yaitu kerajaan yang adil dan sejahtera.
Aplikasinya bagi kehidupan:
            Seberat apapun masalah dan tantangan yang kita hadapi yakinlah bahwa Allah yang kita sembah dari dulu sampai selama-lamanya adalah Allah yang tidak pernah berubah kasih setia-Nya. Tetap selalu berdoa dan andalkan Tuhan.

Kata-kata Mutiara

Yang rendah dimata dunia akan diberi-Nya kuasa untuk menegakkan kerajaan-Nya

Yang bukan berasal dari dunia ini, yaitu kerajaan yang adil dan sejahtera [Y.B.S)

-Semoga menjadi Berkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar